Setiap obyek atau benda akan terapung akibat daya tekan ke atas yang
didesak oleh air. Daya tekan ke atas ini disebut sebagai “daya apung”.
Besar kecil daya tekan ke atas ini tergantung pada berat cairan (air/zat
cair) serta ukuran benda yang dimasukkan. Archimides, seorang ilmuwan
Yunani, menemukan bahwa daya apung (daya tekan ke atas yang dimiliki
air) sama besarnya dengan dengan berat air (zat cair) yang “dipindahkan”
oleh benda. (“Dipindahkan” di sini maksudnya bahwa air tersebut
terdorong oleh benda).
Daya apung telur di dalam air tawar, sama beratnya dengan air yang dipindahkan oleh telur tersebut. Daya apng ini lebih kecil dari telur, jadi tenggelam. Telur terapung di dalam air garam, karena berat air garam yang dipindahkan lebih bear dari berat telur. Telur tenggelam di antara air tawar dan air garam, karena telur jatuh melewati lapisan air tawar dan didukung di atas lapisan kedua yang belih berat, yakni air garam.
Daya apung telur di dalam air tawar, sama beratnya dengan air yang dipindahkan oleh telur tersebut. Daya apng ini lebih kecil dari telur, jadi tenggelam. Telur terapung di dalam air garam, karena berat air garam yang dipindahkan lebih bear dari berat telur. Telur tenggelam di antara air tawar dan air garam, karena telur jatuh melewati lapisan air tawar dan didukung di atas lapisan kedua yang belih berat, yakni air garam.